Assalamualaikum, sebelum gue buat sebuah post tentang
spektrofilia maukah kalian membaca sebuah tulisan tentang yang ada di dalam
benak gue saat ini? Jika iya, Terimakasih :)
Gue selalu
berfikir jika saat ini gue masih memiliki sebuah keluarga besar yang masih
utuh, benar-benar utuh. Masih memiliki
kedua orang tua, beberapa kakak, keponakan,
saudara-saudari dan nenek sampai saat ini merupakan sebuah anugrah yang sangat
bearti dari tuhan, namun entah mengapa gue selalu bingung ketika gue melihat
seorang anak sedang berbicara akrab dengan sesosok laki-laki tua renta yang dihormati
oleh ayahnya sendiri ketika itu, siapakah dia?
Suatu hari gue bertanya ke ayah gue bagaimana kehidupannya ketika masih
muda dulu, dan dia mulai menceritakan masa kecilnya, seorang anak yang digambarkan
olehnya seperti sesosok jagoan, memang
ketika muda dulu ayah gue itu bisa dibilang anak yang bandel sampai-sampai
membuat kedua orang tuanya kewalahan menghadapi tingkah anak laki-lakinya ini, namun
berbeda dengan keadaan saat ini, setelah mempunyai seorang anak laki-laki yang
sedang menulis tulisan ini, beliau mulai mencoba berubah dan bisa bertanggung
jawab.
Setiap beliau
cerita pasti ada saja bahasan tentang masa mudanya dulu yang bandel dan pemberontak,
padahal ayah dari ayah gue itu adalah seorang pemuka agama yang disgani oleh
masyarakat di daerah itu dan juga katanya beliau tegas, bahkan semua anggota
keluarganya dikenal baik, tapi mungkin karena gejolak mudanya, ayah gue
mencoba sedikit agak beda sifatnya dari adik-adiknya haha. Ayah selalu bilang “kakek tuh
dulu kalo papah bandel pengennya ngusir papah dari rumah aja saking bandelnya”
sepintas dari kata-kata itu gue berfikir “siapa itu kakek? Bagaimana sosoknya? Bagaimana
Sifatnya?” liat kan di tulisan atas tadi
yang gue sebutin hanya nenek saja? Memang, selama gue berkumpul dengan sebuah keluarga
besar, gue belum pernah berbicara dengan
seorang sosok kakek, entah itu kakek
dari ibu maupun kakek dari ayah.
Sosok seorang
kakek sendiri itu masih belum pernah gue bisa rasakan, gue pernah bertemu dengan kakek dari ibu gue, tapi ketika gue masih kecil dan beliaupun
hanya kakek tiri gue saja, selama gue
bertemu, tidak pernah ada yang namanya tegur sapa, entah karena dia tidak mengenal gue
atau mungkin karena memang tidak ingin perduli tentang gue, bagaimana dengan
kakek dari ayah? Kakek dari ayah gue sudah dipanggil yang kuasa sebelum gue
lahir, jadi gue belum sempat digendong
olehnya langsung. Mungkin jika beliau masih ada saat ini gue tidak memiliki
sifat bandel seperti ayah gue, bandel gue berbeda dengan ayah gue, jika dia
bandel tindakan maka gue sebaliknya,
bukan dari tindakan.
Pasti gue udah di
omeli oleh kakek jika beliau masih ada sekarang, dan mungkin gue bisa rajin 5
waktu hehe, namun sudah takdirnya mungkin jika gue hanya bisa untuk mengenal
seorang kakek dari sebuah cerita saja tapi itu sudahlah cukup mungkin untuk
saat ini karena gue yakin kalau beliah masih ada di syurga sana mengawasi
cucunya yang bandel ini, satu yang bisa gue lakukan sekarang buatnya hanya
mengirimkan sebuah doa disamping makamnya yang sudah tua.
Harapan gue agar suatu
saat nanti jika gue sudah mempunyai seorang anak dan ketika dia tumbuh dewasa dia masih bisa melihat kakek dan neneknya yang sedang tersenyum karena melihat
tingkah lucu cucu kecilnya itu, melihat kakeknya bercerita dengan cerita yang sama yang dia
ceritakan ke ayahnya dulu dan juga melihat ayahnya yang berubah menjadi seperti kakek dan buyutnya, menjadi lebih baik aamiin..
Untuk kalian yang
masih memiliki mereka semua, bersyukurlah! Lakukan apa yang kalian bisa lakukan
bersama mereka selagi itu masih bisa, orangtua sangatlah penting ketimbang
galau karena pacar dan terimakasih sudah mau membaca ini semua,
wassalamualaikum wr wb :)